Indonesia Water Institute Berpartisipasi Dalam Pagelaran 2nd AIWW 2022, Labuan Bajo

Indonesia Water Institute (IWI) senantiasa berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan menuju World Water Day (Hari Air Dunia) yang diperingati setiap tanggal 22 Maret.  Dalam kegiatan menyambut World Water Day 2022, IWI sebagai salah satu member Asia Water Council (AWC), berpartisipasi dalam rangkaian acara 2nd Asia International Water Week (AIWW) yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Indonesia pada tanggal 14-16 Maret 2022.  Adapun rangkaian acara menuju puncak acara 2nd AIWW sudah diselenggarakan diantaranya, pada tanggal 13-14 Desember 2021, IWI berpartisipasi pada acara Pre-2nd Asia International Water Week (AIWW) yang dilangsungkan di Labuan Bajo, Indonesia bertempat di Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo.  Pada acara Pre-2nd AIWW tersebut dilakukan secara hybrid dengan mengusung 2 tema, yaitu Water Resources Management in Responding of Covid-19 Pandemic dan Water Resources Management in Responding of La-Nina Phenomenon.

Setelah penyelenggaran Pre-2nd AIWW, pada tahun berikutnya tepatnya pada tanggal 14-16 Maret 2022 diselenggarakan 2nd AIWW yang dilangsungkan di Labuan Bajo, Indonesia bertempat di Hotel Meruorah Komodo dan Ayana Labuan Bajo.  Sebelum pelaksanaan 2nd AIWW, Ir. Firdaus Ali sebagai Vice President of AWC dan pendiri sekaligus pimpinan IWI, hadir dalam rapat 15th AWC Board of Council di Hotel Meruorah Labuan Bajo yang diselenggarakan pada tanggal 13 Maret 2022.  Agenda dalam rapat ini antara lain adalah memberikan informasi terkait aktivitas yang telah dilakukan oleh AWC Board Members mulai pertengahan sampai akhir tahun 2021 dan kegiatan-kegiatan AWC yang akan dilakukan selanjutnya pada tahun 2022.

           

Agenda pertama dari rangkaian acara 2nd AIWW adalah Asia to World Statement yang diadakan pada tanggal 14 Maret 2022 pada pukul 09.00 WITA secara hybridIr. Firdaus Ali, M.Sc., Ph.D. sebagai Vice President of Asia Water Council sekaligus Pendiri dan Pimpinan Indonesia Water Institute (IWI) memberikan statement mewakili Water Expert, beliau membacakan pernyataan komitmen untuk menjaga keseimbangan antara ketersedian air, energi, dan suplai pangan, aplikasi dalam solusi berbasis lingkungan untuk melindungi keanekaragaman hayati, memberikan akses untuk persebaran informasi terhadap publik, dan berpartisipasi aktif dalam mengatasi krisis iklim dan air yang saat ini tengah berlangsung.

     

Agenda dilanjutkan dengan Opening Ceremony yang disampaikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak K.H. Ma’ruf Amin. Beliau menyampaikan bahwa dari sekian banyak pembahasan tentang air, yang menjadi fokus perhatian saat ini di tingkat Internasional adalah ketersediaan air bersih. Rendahnya akses terhadap infrastruktur dasar yang meliputi air bersih, sanitasi, dan listrik sangat berkolerasi pada penanganan tiga masalah yang saat ini menjadi fokus kerja pemerintah Indonesia, yaitu penghapusan kemiskinan, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan penurunan angka stunting.  Selain permasalahan tersebut, pandemi Covid-19 berdampak pula terhadap meningkatnya kebutuhan air bersih.  Beliau menuturkan bahwa menurut studi yang dilakukan oleh Indonesia Water Institute, pada akhir tahun 2020 konsumsi air bersih selama pandemi Covid-19 meningkat tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi, dengan total konsumsi air rumah tangga mencapai 900 hingga 1.400 liter per hari.  Di akhir sambutannya, Wakil Presiden RI ke-13 ini ingin meminta dukungan dari anggota World Water Council untuk Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 pada tahun 2024.

        

Secara berturut-turut, Indonesia Water Institute (IWI) berpartisipasi pada Plenary Session Smart Eco City in New Capital of Indonesia, Asia Water Issues Sub Theme III.1 dan Asia Water Issues Sub Theme III.2.  Plenary Session Smart Eco City in New Capital of Indonesia membahas terkait pengembangan dan peningkatan sumber daya air di Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru, yaitu di Kalimantan Timur dengan cara pengelolaan smart water, tranformasi digital dan green energy yang akan berkontribusi untuk mencapai carbon neutralization and sustainable.  Asia Water Issues III.1 dengan tema Managing the Risks and Uncertainties dimana beberapa topik yang dibahas oleh pembicara antara lain adalah Smart Water Solution for Irrigation, Smart Solutions for Advances Management, Technology on Water Supply Harmonizing with Local Wisdom, Application of Decentralized Water Supply Facilities to Urban and Rural Areas, dan IWRM Implementation in NepalAsia Water Issues III.2 dengan tema Adapting Water Resources to Climate Change dimana beberapa topik yang dibahas oleh pembicara antara lain adalah Water Security Sector Guide in Adaption to Climate Change, Towards Climate Resilient Municipal Water Supply in Bangkok: A Collaborative Risk Informed Analysis, Community Roles in Anticipating the Impact of Climate Change, Supporting Decisions for Climate Change Resilience When the Future is Deeply Unknown, Adaptation Strategies for Water Resources in South Korea, dan Risk Informed Adaptation in Agriculture Sector: A Bottom-up Approach.

Pada hari selanjutnya sekaligus penutup, Indonesia Water Institute berkontribusi langsung dalam berlangsungnya acara, yaitu menjadi pembicara dalam Asia Water Issues III.3 dengan tema Natural Disasters and Climate Change dimana salah satu Researcher IWI, Dwi Lintang Lestari, S.T., M.T., yang mewakili Bapak Firdaus Ali sebagai pembicara pada sesi tersebut. Secara garis besar, presentasi ini membahas tentang Water Consumption During the Covid-19 Pandemic in Indonesia dimana berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh IWI dalam dua tahap, yaitu pada bulan Oktober-November 2020 dan Oktober 2021-Februari 2022. Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa pada studi sebelumnya ditemukan lebih dari 69% responden telah mengerti pentingnya menghemat air yang dapat dilihat pada kebiasaan mematikan air keran saat menggunakan sabun sewaktu mencuci tangan.  Kemudian, setelah melewati 2 tahun pandemi yang ditandai dengan aktifitas manusia yang semakin higienis, kebutuhan akan air bersih telah meningkat 3-5 kali.  Hal tersebut berdampak pada pengeluaran yang meningkat 5 kali lipat dari sebelumnya.  Pada masa pandemi ini, dibutuhkan edukasi masyarakat terkait bijak dalam menggunakan air serta alterative sumberdaya air yang dapat digunakan.  Yang terakhir, penelitian yang dilakukan oleh IWI dapat menjadi dasar dalam penentuan kebijakan untuk mengatasi krisis air ditengah femonena iklim ekstrim.

       

IWI juga ditunjuk sebagai coordinator dalam salah satu sesi dalam Asia Water Issues, yaitu pada sub-tema VI.1 Management of Water-related Agenda and Information.  Pada sesi  ini turut berpartisipasi Dr. Nidal Salim dari GIWEH sebagai pembicara dengan topik Development of Information Systems for Sharing Knowledge, Dr. Ir. Muhammad Rizal, M.Sc. yang merupakan Director of Water Resource Engineering Development, Directorate General of Water Resources, MPWH, Rep. of Indonesia sebagai pembicara dengan topik Management of Development Planning Data and Information in Indonesia dan M. Irfan Saleh, S.T., MPP, Ph.D. yang merupakan Head of Development Data and Information Center, Ministry of National Development Planning, Rep. of Indonesia sebagai pembicara dengan topik Stakeholder Coordination for Information Management of Water Resources.  Pada sesi ini juga dimoderatori oleh Bapak Abdul Malik Sadat Idris, ST, M.Eng  dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).  Pada agenda selanjutnya, Bapak Firdaus Ali sebagai pembicara memberikan presentasi dengan topik 2nd AIWW’s Contribution Beyond 9th World Water Forum (WWF) and Indonesia’s 10th WWF Vision dalam plenary session 2.  Beberapa hal yang dibahas antara lain adalah bagaimana kontribusi 2nd AIWW dalam mensupport 9th World Water Forum yang pada tahun ini berlangsung di Dakar, Senegal.  Selain itu, dibahas juga terkait kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah 10th World Water Forum tahun 2024 mendatang.

    

Sebelum closing ceremony, IWI berpartisipasi pada special session 5 yang membahas bagaimana pentingnya memberikan dukungan dan promosi kepada keinginan dari young professional dalam sektor air yang sesuai dengan visi, misi dan strategi dari AWC.  Selain itu, perlu juga memberikan peluang bagi mereka untuk pengembangan karirnya, seperti program magang, pertukaran pelajar dan program bimbingan, pelatihan, webinar dan penelitian berbasis internasional.

     

Rangkaian acara 2nd AIWW ditutup dengan closing ceremony yang diawali dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara Dr (HC). Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D. sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama dengan perwakilan dari Korea Selatan, Han Jeoung Ae sebagai Minister of Environment Republic of Korea menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait Concerning about the Green Infrastructure Development.  Selain itu, dilakukan juga penandatanganan Letter of Intent (LoI) terkait Floating Waterfall Type Pilot Project oleh Ir. Jarot Widyoko Sp-1 sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Mr. Heekyu Jung, the Director of the Water Resources Policy Bureau of the Ministry of Environment, Republic of Korea is in charge of water resources policy in the Republic of Korea.  Pada closing ceremony ini juga dilakukan penyerahan bendera seremoni kepada pihak China yang diwakili oleh Prof. Kwang Shangfu selaku President of IWHR sebagai tanda bahwa China akan menjadi tuan rumah selanjutnya pada 3rd AIWW.  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Bapak Basoeki Hadimoeljono secara khusus menyampaikan bahwa dengan adanya hubungan yang baik antara berbagai stakeholders dan negara diharapkan dapat memudahkan langkah untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih berkelanjutan dimana hal tersebut relevan dengan tagline yang didengungkan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, yaitu Recover Together, Recover Stronger.

   

Acara yang diselenggarakan dari tanggal 14-16 Maret 2022 ini menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk menunjukkan bagaimana solusi praktis dapat dicapai melalui berbagai proses, dari perencanaan hingga implementasi menggunakan teknologi terbaru dan partisipasi publik untuk mengatasi krisis air air yang telah menjadi isu global yang semakin kompleks.  Diharapkan dari 2nd AIWW ini juga akan menghasilkan rekomendasi kebijakan berkualitas tinggi dan rencana aksi yang dapat diterapkan pada pembangunan berkelanjutan di Asia.  Acara 2nd AIWW ini juga menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah kegiatan Internasional lainnya.  Terdekat, Indonesia dipersiapkan untuk menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 mendatang.